Saksi Kebangkitan Yesus
Tab primer
Pengkhotbah
Pdt. Hendrik Sarinda
Perikop
Ringkasan Khotbah
Saksi adalah peran penting dalam sebuah kebenaran perkara. Apalagi perkara itu menyangkut mati hidup seseorang. Kata ini tidak asing di telinga kita sebagai orang Kristen. Ketika kita berbicara tentang saksi biasanya langsung mengaitkannya dengan pengadilan, atau bisa juga untuk menegaskan keabsahan perkara.
Dalam sepanjang sejarah peradaban dunia hanya ada dua saksi. Saksi palsu dan saksi benar. Saksi benar adalah saksi yang menyatakan kebenaran. Saksi yang menyatakan kebenaran terdiri dari dua bagian, yaitu saksi bisu dan Saksi yang berbicara.
- Saksi bisu: ruang (alam semesta-langit dan benda) dan waktu.
- Saksi berbicara: Manusia, Malaikat, dan Allah.
Saksi palsu:
- Manusia yang menyangkali fakta demi sebuah keuntungan sementara.
- Iblis (menyebarkan dusta sejak purbakala).
Disini kita mau melihat betapa pentingnya saksi dalam sebuah perkara. Sekarang perkaranya adalah "kebangkitan Yesus Kristus". Dalam peristiwa ini semua saksi hadir di sana. Baik saksi palsu maupun saksi benar. Kriteria seorang saksi adalah menyaksikan perkara yang terjadi.
1. Saksi Palsu/Dusta
Yang mewakili saksi palsu disini adalah prajurit yang menjaga kubur Yesus. Sedangkan yang mewakili saksi benar adalah para perempuan. Apa yang terjadi dengan peristiwa kebangkitan Yesus?
Rupanya imam kepala, tua-tua Yahudi tahu ada informasi bahwa Yesus Kristus akan bangkit setelah kematian. Bahkan mereka mengetahui kebenaran nubuatan itu, yaitu bangkit pada hari ke tiga (Matius 27:62-64). Perkataan Tuhan Yesus ini membuat para pentolan agama Yahudi merasa cemas. Hal ini berkaitan dengan popularitas mereka yang semakin menurun, oleh tampilnya Yesus Kristus yang mampu mengalihkan perhatian publik kepada kebenaran yang diajarkan-Nya.
Kecemasan inilah yang mendorong mereka meminta Pilatus untuk memberikan prajurit menjaga kubur Yesus. Karena dimata orang Farisi dan imam-imam kepala, Yesus Kristus adalah penyesat.
Alasannya:
- Yesus disebut orang Nazaret.
- Yesus tidak mengikuti skenario tokoh agama waktu itu.
- Yesus tidak menimba pendidikan theologi di bawa bimbingan Gamaliel dan imam kepala di Yerusalem.
- Yesus harus memimpin Israel secara politik seperti Daud. Bukan mati disalib.
Oleh karena beberapa alasan inilah maka Yesus Kristus dipandang sesat. Kalau Yesus Kristus dipandang sesat oleh imam kepala Yahudi apalagi murid-Nya. Apakah memang Yesus Kristus sesat? TIDAK. Kedatangan Yesus Kristus ke dunia sebagai Mesias, harus sesuai skenario Allah dalam Alkitab. Bukan sesuai skenario manusia yang diperagakan oleh pentolan agama Yahudi pada waktu itu. Imam-imam kepala, tua-tua Yahudi, orang Farisi memaksa Tuhan untuk mengikuti skenario mereka, seharusnya mereka harus memaksa diri untuk mengikuti skenario Tuhan. Akan tetapi, tidak. Maka Yesus Kristus yang mengikuti skenario Allah dalam Alkitab dipandang sesat oleh mereka.
Prajurit yang gagah perkasa melihat dengan matanya peristiwa kebangkitan Yesus Kristus. Alkitab mencatat "mereka gemetar ketakutan menjadi seperti orang mati". (28:2-4). Prajurit yang gagah perkasa, yang terlatih berperang, fisiknya kuat berdiri menahan terpaan alat-alat perang; mereka tak sanggup berdiri tegak dihadapan saksi kebenaran (Malaikat Tuhan). Hai prajurit! Dimana kekuatanmu? Tak sanggupkah engkau menghalangi malaikat yang datang menggulingkan batu itu? Ini adalah peristiwa supranatural yang dipertontonkan Tuhan kepada mereka yang tidak memiliki kebenaran.
Tapi sayang, pengalaman supranatural yang dahsyat yang mereka lihat tidak juga membuat para prajurit itu menerima kebenara. Malah mereka membuang kebenaran itu dengan sejumlah uang yang mereka terima dari para imam. Hebatnya berita yang disiarkan para prajurit itu, diceritakan turun-temurun diantara orang Israel. Mereka lebih percaya kepada dusta daripada kepada Allah.
Pelajaran:
- Pengalaman supranatural bukan jaminan orang tersebut menerima kebenaran.
- Pengalaman supranatural bukan jaminan orang pasti masuk surga.
- Kebenaran bisa dibuang demi uang dan popularitas.
- Kebenaran tidak bisa di bendung meskipun oleh kematian.
- Kebenaran bisa dipalsukan dan dikatakan sesat. Akan tetapi, waktu akan membuktikan bahwa kebenaran tidak dapat di lawan.
- Ada waktu Tuhan membiarkan kebenaranNya dihina, diejek, diumpat, dihujat, bahkan orang yang memberitakan kebenaran dibunuh; tetapi ada juga waktunya bahwa Tuhan akan melakukan penghakiman dengan memunculkan kebenaran seperti emas dari dalam api.
2. Saksi Benar (28:1,4-10)
Saksi yang benar disini adalah para perempuan yang mengunjungi kubur Yesus. Memang tujuan mereka mengunjungi kubur Yesus bukan untuk membuktikan perkataan Yesus bahwa Dia akan bangkit pada hari ke tiga. Akan tetapi, untuk merempah-rempahi mayat Yesus. (Markus 16:1; Lukas 24:1). Para wanita ini juga keterlaluan, Tuhan Yesus sebelum mati, sampai 4 kali membertahukan kematian dan kebangkitan-Nya. Atau mungkin hati mereka belum siap menerima kebangkitan Yesus Kristus. Karena masalah ini hampir mustahil bagi mereka. Mereka sudah terbiasa dengan pengajaran tentang Mesias menjadi raja seperti Daud, bukan Mesias yang mati dan bangkit.
Meskipun demikian untuk memusnahkan keraguan tersebut, Malaikat Tuhan perlu mengonfirmasi perkataan Yesus Kristus tentang kebangkitan-Nya. (28:6). Menariknya Malaikat menujukan pembicaraannya kepada para perempuan itu, bukan kepada para prajurit. Malaikat Tuhan berkata: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati….".
Membuat orang percaya kepada kebenaran memang tidak mudah, buktinya seperti para murid dan para perempuan yang melayani Tuhan Yesus waktu itu. Mengapa, karena mereka sudah terkontaminasi dengan konsep dunia yang diajarkan dalam agama Yahudi. Sehingga salah satu syarat pemilik kebenaran yang murni adalah percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus. 1 Korintus 15:3-4: Yesus Kristus mati dan bangkit sesuai kitab suci. Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya selalu berkata: "Harus digenapi semua yang tertulis dalam kitab suci tentang Dia." Tuhan Yesus benar-benar bangkit. Akan tetapi, jika dikatakan bahwa Yesus Kristus tidak dibangkitkan maka dia adalah pendusta. (1 Korintus 15:14-15). 1 Korintus 15:20. Yang benar adalah Kristus bangkit.
Siapa saksinya?
- Prajurit Roma yang menjadi saksi dusta yang dipercaya oleh agama pendusta sampai hari ini bahwa Yesus tidak bangkit tetapi dicuri oleh para murid. Semua kepercayaan yang memberitakan bahwa Yesus Kristus tidak bangkit adalah pendusta. Penggeraknya adalah Iblis. (Yohanes 8:44). Iblis adalah Bapa segala dusta.
- Para perempuan (28:9). Berjumpa dengan Malaikat Tuhan, kemudian dengan Yesus Kristus dan memeluk kaki-Nya.
- Kepada Petrus dan 12 murid (1 Kor. 15:5).
- 500 saudara sekaligus (1Kor. 15:6). Saat surat Korintus ditulis, yaitu tahun 50-60, sebagian besar dari 500 orang saksi mata masih hidup.
- Yakobus (1 Kor. 15:7).
- Paulus (1 Kor. 15:8).
Mereka telah bersaksi tentang kebangkitan Yesus Kristus pada zamannya. Bagaimana dengan kita. Kalau ada kepercayaan yang mengatakan Yesus Kristus tidak dibangkitkan, itu pendusta dan anti Kristus. Kok setegas begitu? Ya. Karena ini menyangkut nasib kekekalan saudara. Para saksi yang memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus sejak semula mengalami aniaya berat. Baik dari orang Yahudi maupun tentara Roma yang bengis dan kejam.
Akan tetapi, tekanan, intimidasi, dan kematian tidak bisa menghambat merambahnya Injil di dunia. Kebenaran tidak bisa dihentikan dengan kematian para saksi. Sejarah telah membuktikannya. Karena tangan yang menyertai pemberitaan kematian dan kebangkitan Kristus adalah tangan Tuhan semesta Alam.
Apa manfaat kebangkitan bagi orang percaya?
- Engkau mendapat kepercayaan dari pribadi Agung Yesus Kristus untuk menjadi saksi dari kebangkitan-Nya.
- Kebangkitan akan membuat hidup kita bergairah menghadapi sulitnya kehidupan didunia ini.
- Kebangkitan adalah jaminan bahwa kita akan dibangkitkan juga seperti Kristus.
- Kebangkitan memberi kita harapan Baru, bahwa kematian fisik bukan akhir dari segalanya.
Peganglah erat-erat kebenaran ini. Waktunya sudah terlalu singkat. Jangan menganggap remeh kebangkitan Yesus Kristus. Karena tanpa engkau sadari kesempatan akan lewat, karena kerajaan Allah akan datang seperti pencuri pada malam hari.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | GIII Osaka |
Alamat situs | : | http://osaka.giii-japan.org/sermon/saksi-kebangkitan-yesus/ |
Penulis artikel | : | Pdt. Hendrik Sarinda |
Tanggal akses | : | 15 Maret 2020 |