Apakah Kebangkitan Yesus dan Pembenaran Kita Berkaitan?

Roma 4:25 (AYT) berbunyi "[Yesus] yang diserahkan karena pelanggaran-pelanggaran kita, dan yang dibangkitkan demi pembenaran kita". Bahasa Yunani di balik kata demi bisa berarti "karena" atau "untuk menghasilkan." Kita tahu bahwa kematian Yesus tidak menghasilkan dosa di dalam kita, dan tentu saja kebangkitan Yesus bukan akibat pembenaran kita. Kaitan antara kebangkitan Yesus dan pembenaran kita tampaknya memiliki banyak segi.

Dibangkitkan untuk Memberi Kita Kebangkitan pada Masa Depan

Karena kebangkitan Yesus, suatu saat tubuh fisik kita juga akan hidup kembali.

Dibangkitkan untuk Mendorong Iman di dalam Kita

Ini adalah kabar baik tentang kebangkitan Yesus, setelah kematian-Nya yang menghapus dosa, yang akan mengilhami kita untuk percaya kepada, meyakini, menaati, dan menyembah Pria yang hidup dua ribu tahun yang lalu, di sebuah negara kecil di Timur Tengah ini. Pembenaran adalah "oleh kasih karunia . . . oleh iman" (Efesus 2:8), dan iman kita sendiri memerlukan kebangkitan Yesus. Kecuali Yesus mengalahkan kematian, kita tidak akan pernah bisa memiliki iman di dalam Dia yang diperlukan untuk pembenaran kita. Kebangkitan Yesus dalam pengertian ini adalah sumber iman yang menjadi dasar pembenaran kita: "Jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, kamu akan diselamatkan" (Roma 10:9, AYT).

Dibangkitkan untuk Pembenaran-Nya Sendiri

Mungkin terdengar aneh untuk berbicara tentang kebutuhan Yesus akan pembenaran. Namun, pembenaran adalah sebuah deklarasi, sebuah bukti. Kebangkitan Yesus memiliki kekuatan yang membuktikan. Yesus dinyatakan masih benar melalui kebangkitan-Nya, sama seperti Ia dinyatakan telah menjadi dosa melalui kematian-Nya. Murka Allah telah dipuaskan.

Dibenarkan Agar Kita Dapat Dibenarkan

Terlepas dari pemahaman kita yang biasa bahwa hanya salib yang penting untuk pengampunan kita, Paulus di tempat lain berbicara sangat jelas. "Jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah imanmu, dan kamu masih berada dalam dosa-dosamu" (1 Korintus 15:17, AYT). Kita berbagi dalam pembenaran Yesus. Karena kedudukan-Nya yang benar di hadapan Allah, umat-Nya juga menjadi orang benar.

Dibangkitkan Sehingga Dia Dapat Menerapkan Pembenaran kepada Kita

Iman adalah menaruh kepercayaan kita pada pribadi Yesus dan fakta bahwa Dia mati dan bangkit kembali untuk kita. Bagaimana Yesus menerapkan keselamatan kepada kita? Yesus sendiri menyelamatkan kita pada masa sekarang. Edwards mengomentari Roma 4:25, "Artinya, diserahkan untuk pelanggaran kita, dan dibangkitkan kembali agar Dia dapat melihat penerapan penderitaan-Nya pada pembenaran kita, dan agar Dia dapat memohon untuk pembenaran kita." Yesus ada di hadapan takhta Allah memohon bagi kita, tidak diragukan lagi atas dasar kematian dan kebangkitan-Nya. "Siapakah yang akan menghukum? Yesus Kristuslah yang telah mati, yang telah dibangkitkan, bahkan yang duduk di sebelah kanan Allah yang juga bersyafaat bagi kita" (Roma 8:34, AYT). (t/Jing-Jing)

Download Audio