Apa Artinya Tidak Mengetahui Apa pun selain Kristus Yesus, yaitu Ia yang Disalibkan?
Tab primer
Salah satu bagian terpenting dari teologi adalah Kristologi, yang merupakan studi tentang pribadi dan karya Kristus. Dalam bidang studi itu, ketika kita ingin sampai pada aspek yang paling krusial, aspek yang bisa kita sebut "inti" dari hal pribadi dan karya Yesus, kita langsung menuju ke salib. Kata penting dan inti keduanya berakar pada kata Latin untuk "salib," crux, dan mereka telah masuk ke dalam bahasa Inggris dengan artinya saat ini karena konsep salib adalah pusat dan inti dari Kekristenan alkitabiah. Dalam arti yang sebenarnya, salib mengkristalkan esensi dari pelayanan Yesus.
Ini adalah pandangan rasul Paulus. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus membuat pernyataan yang mencengangkan tentang pentingnya salib bagi keseluruhan iman Kristen: "Dan, ketika aku datang kepadamu, Saudara-saudara, aku tidak datang dengan kehebatan kata-kata atau hikmat untuk memberitakan rahasia Allah kepadamu. Sebab, aku memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun di antara kamu selain mengenai Kristus Yesus, yaitu Ia yang disalibkan" (1Kor. 2:1-2, AYT). Paulus adalah seorang pria yang memiliki kepandaian setara dengan dua gelar Ph.D dalam teologi pada saat dia berusia 21 tahun, seorang pria yang menulis dengan wawasan yang luas tentang seluruh lingkup teologi. Namun demikian, dia mengatakan bahwa titik fokus pengajaran, khotbah, dan pelayanannya di antara jemaat Korintus hanyalah "Yesus Kristus dan Ia yang disalibkan.
Ketika rasul membuat pernyataan itu, dia jelas menggunakan seni sastra hiperbola. Awalan Yunani hyper adalah sumber dari kata kita super, dan ini menunjukkan tingkat penekanan. Hyper mengambil kata dasar dan membuatnya tegas. Dalam hal ini, akar kata berasal dari kata kerja Yunani "melempar". Jadi, hiperbola secara harfiah adalah "lemparan super"; itu adalah bentuk penekanan yang menggunakan berlebihan yang disengaja. Ini adalah perangkat umum dalam komunikasi. Kadang-kadang, ketika seorang anak tidak menurut, orang tua mungkin berkata dengan jengkel, "Aku sudah memberitahumu sepuluh ribu kali untuk tidak melakukan itu." Orang tua tidak mengartikan secara harfiah sepuluh ribu kali, dan tidak seorang pun yang mendengar orang tua tersebut memahami maksudnya secara harfiah sepuluh ribu kali. Semua orang mengerti bahwa pernyataan seperti itu berlebihan -- pernyataan yang dilebih-lebihkan bukan karena tipu daya atau kepalsuan, tetapi karena bermaksud untuk menekankan.
Itulah yang dilakukan Paulus ketika dia mengatakan kepada jemaat Korintus bahwa dia telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa selain Kristus yang disalibkan. Jelas, Paulus bertekad untuk mengetahui segala macam hal selain pribadi dan karya Yesus. Dia ingin mengajar jemaat Korintus tentang hal-hal yang mendalam dari karakter dan sifat Allah Bapa. Dia berencana untuk mengajar mereka tentang pribadi dan pekerjaan Roh Kudus, tentang etika Kristen, dan tentang banyak hal lain yang melampaui lingkup langsung karya Kristus di kayu salib. Jadi, mengapa dia mengatakan ini? Jawabannya jelas. Paulus mengatakan bahwa dalam semua pengajarannya, dalam semua khotbahnya, dalam semua kegiatan misionarisnya, titik sentral yang penting adalah salib. Karenanya, guru ini berkata kepada murid-muridnya, "Kamu mungkin melupakan hal-hal lain yang aku ajarkan kepadamu, tetapi jangan pernah melupakan salib, karena di kayu salib, melalui salib, dan dengan salib itulah Juru Selamat kita melakukan karya penebusan-Nya dan mengumpulkan umat-Nya untuk selama-lamanya." (t/Jing-Jing)
Kutipan ini dari tulisan R.C. Sproul "The Truth of the Cross".
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Ligonier |
Alamat situs | : | https://ligonier.org/learn/articles/what-does-it-mean-christ-and-him-crucified |
Judul asli artikel | : | What Does It Mean to Know Nothing except Christ and Him Crucified? |
Penulis artikel | : | R.C. Sproul |