Dia Bangkit dan Hidup
Tab primer
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Colombus
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup." (Roma 14:9)
Rancangan keselamatan manusia telah ada sejak pertama dosa berkuasa atas manusia, yaitu untuk mengimbangi maksud dan rencana kemuliaan yang diperuntukkan pada manusia yang telah rusak. Manusia diciptakan menurut wujud gambar Allah, berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Tetapi manusia lebih suka mencari, mengikuti keinginannya sendiri, memakai akalnya yang pendek dan bertindak berdasarkan selera. Namun Allah memang mengenal ciptaannya, mengenal karakter manusia sehingga Yesus harus turun tangan melakukan usaha yang maha indah kembali. Namun, kenapa Allah harus turun ke dunia dan menjadi seorang hamba. Bukankah dari surga begitu mudah untuk Allah berbicara dan semua orang mendengar, seperti kilat dan gemuruh yang kuat. Namun Allah tidak melakukannya, tidak mau membuat manusia begitu terpaksa dan tidak iklas akan ketaatan yang akan mereka lakukan. Kasih Allah lah yang begitu besar bahkan melampaui dunia ini. Yohanes 4:16; "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Sehingga kita manusia memiliki kesempatan untuk memiliki hidup yang kekal kembali lewat percaya akan keselamatan didalam Yesus Kristus.
Namun pemberitaan ini tidak cukup, bagaimana keselamatan ini bisa terjadi pada manusia begitu sederhana dan begitu mudah sekali. Manusia masih saja memegang kebiasaannya untuk menjauh dari Allah, lebih suka dengan pendapatnya sendiri dan tidak melihat akan maksud dan rencana Allah sejak semula manusia jatuh dalam dosa. Dan, kebangkitan adalah suatu bukti yang cukup kuat bagi orang percaya bahwa akan ada hidup yang kekal dan Yesus adalah yang sulung dari kedagingan manusia.
Semakin banyak pernyataan-pernyataan menunjukkan kebebalan manusia. Namun, mengapa para murid rela mati untuk berita kebangkitan ini? Orang tidak akan menempuh risiko sedemikian apabila mereka tidak benar-benar yakin akan kebenaran sesuatu. Murid-murid benar-benar yakin justru karena mereka adalah saksi mata Dalam (1 Korintus 15) dinyatakan: "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan, yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak
yang lahir sebelum waktunya."
Mereka telah mendengar apa yang telah Yesus Katakan sebelum kebangkitannya, bahwa Allah adalah Tuhan atas orang-orang yang hidup (Matius 22:31-32 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda; Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.") yang menerangkan bahwa akan ada kebangkitan. Yesus telah memberikan kekuatan dan penjelasan yang dalam; Yohanes 6:39-40; Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yohanes 6:44); Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Tentang apa yang telah Yesus ceritakan kepada murid-Nya menjadi nyata dan mereka saksikan, tidak mungkin mereka lari dari apa yang telah mereka alami terutama setelah dikuatkan oleh Roh Kudus. Tidak mungkin bagi mereka membohongi apa yang telah mereka saksikan sendiri, dimana Yesus telah bangkit sesudah 3 hari, tepat seperti yang dikatakan sebelumnya. Dan kemudian Yesus datang pada mereka, secara bergiliran dan juga sekaligus. Menarik, bahwa satu orang yang tidak percaya diantara murid akan kebangkitan-Nya mendapat belas kasihan tersendiri untuk yakin, tetapi pada apa yang telah dilihatnya sendiri dengan cara mencucukan tangannya pada bekas paku di tubuh Yesus Lukas 24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
Para murid yang telah menyaksikan kebangkitan Yesus telah memberitakannya dan sampai hari ini sampai kepada kita dan menjadi iman terpenting dari kekristenan. Tetapi bukan hanya Yesus yang bangkit melainkan kelak semua yang percaya, dan Kristus adalah yang tersulung didalam kebangkitan; (1 Kor 15:20). Namun yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Dalam ajaran mengenai Kristus, kebangkitan adalah sangat penting. Fakta bahwa Yesus bernubuat akan bangkit dari kematian pada hari yang ke-3, mempunyai siratan sangat penting bagi pribadi-Nya. Pribadi yang dapat berbuat demikian adalah Pribadi yang lebih besar daripada manusia biasa. Paulus
menalar jelas kebangkitan Kristus sangat penting. "Andaikata Kristus tidak dibangkitkan", katanya, "maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaan kamu; kamu masih hidup di dalam dosamu" (1 Kor 15:14,17). Yaitu bahwa Kekristenan adalah Injil
, dan Injil adalah kabar baik tentang bagaimana Allah mengutus Anak-Nya untuk menjadi Juru Selamat manusia. Namun jika Kristus tidak benar bangkit, maka kita tidak mempunyai jaminan bahwa keselamatan kita telah terselesaikan.
Jadi dengan demikian realitas kebangkitan Kristus mempunyai arti yg sangat dalam. Kebangkitan orang percaya juga penting. Bahwa jika orang mati tidak akan bangkit, maka kita boleh menerima semboyan 'marilah makan dan minum, sebab besok kita akan mati' (1 Korintus 15:32). Bagi orang percaya kehidupan kini tidaklah berarti segala-galanya. Harapan mereka terletak di tempat lain ( 1 Korintus 15:19). Dan harapan itulah yang memberikan kepada mereka perspektif dan makna kehidupan yang dalam.
Lalu bagaimana pada zaman sekarang, millenium ke dua ini apakah Yesus masih hidup setelah berita kebangkitanNya dimulai dua ribu tahun yang lalu? Ya betul sekali bahwa Ia hidup dan bekerja untuk setiap orang yang percaya, memberikan Roh Kudus kepada orang yang percaya Yohanes 16:7; "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." Ayat 14; "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Salam kasih dalam Yesus Kristus,
Colombus