Karena Salib, Karena Darah
Ditulis oleh admin pada Sen, 03/04/2013 - 12:032000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan keringat bercucuran
tentu hari ini aku
dengan mudah membalas budi
2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan keringat bercucuran
tentu hari ini aku
dengan mudah membalas budi
Berdiri di antara bumi dan langit
Membentang dalam teriakan sakit
Sebuah kepasrahan yang menjerit
Oleh kematian sebelum bangkit
Dengan kasih ilahi yang penuh pengurbanan,
Yesus menolak menyelamatkan nyawa-Nya sendiri.
Dia mati agar dapat memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita.
Juruselamat kita tetap bertahan di kayu salib untuk Anda dan saya
--M.R. De Haan, M.D.
Pernahkah Anda merasa sangat terkejut?
Sampai-sampai Anda bingung apa yang sedang terjadi?
Aku pernah…
Suatu peristiwa yang mengubahkan hidupku…
Aku adalah seorang hamba..
Aku melayani Kayafas, Imam Besar
Aku menjadi telinga, pesuruh dan informannya
Suatu posisi yang membanggakan…setidaknya menurutku saat itu
"Bersyukur" pada Tuhan bukanlah hal yang berat
dibanding dengan kayu salib yang harus dipikul hingga terjatuh berulang kali
Jika tidak ada penyaliban Yesus,
apakah kita bisa bersukacita karena Kristus yang menjamin keselamatan kita?
Jika tanpa darah bercucuran dan sakit cambukan yang ditahan,
siapakah yang bisa kita harapkan sekarang?
Tidak ada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan-Nya
Semua ditanggung-Nya ...
Dosa, penyakit, kejahatan ... Ia yang menanggungnya
Apa alasan kita untuk tidak bersyukur pada-Nya?
Tidak ada...
Terima kasih, Tuhan atas salib-Mu
Copyright © 2012-
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org