Dia Mati untuk Saya!
Tab primer
Nats: Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya (Matius 27:42)
Bacaan : Yesaya 53
William dan Mary Tanner sedang melintasi rel kereta api saat peristiwa itu terjadi. Kaki Mary terpeleset dan terjepit di antara rel dan kayu yang melintang. Dengan kalut ia berusaha membebaskan kakinya. Namun, saat itu juga terdengarlah suara kereta api yang mendekat. Kereta api ekspres itu telah sampai di tikungan, dan dalam beberapa detik kereta itu akan menerjangnya. Will Tanner pun menarik kaki Mary. Dengan putus asa ia berusaha keras membebaskan kaki Mary. Namun, usaha mereka sia- sia.
Kereta itu semakin mendekat. Peluitnya melengking dan remnya berdecit. Saat itu juga Will memeluk Mary. Orang-orang bergidik ngeri saat kereta itu menerjang pasangan tersebut. Salah seorang saksi mata berkata bahwa sesaat sebelum kereta itu melindas mereka, ia mendengar lelaki pemberani itu berteriak, “Aku akan menemanimu, Mary!” Sungguh cinta yang luar biasa!
Kisah ini mengingatkan saya akan Sang Juruselamat, yang mengasihi kita dengan cinta yang dapat menyelamatkan kita (Yohanes 3:16). Kematian menerjang-Nya saat Dia disalib untuk menebus segala dosa kita. Dia mendengar orang-orang berteriak meminta-Nya menyelamatkan diri dan turun dari salib (Matius 27:40). Namun, untuk menyelamatkan manusia, Dia memilih untuk tidak menyelamatkan diri-Nya sendiri (ayat 42).
Dengan kasih ilahi yang penuh pengurbanan, Yesus menolak menyelamatkan nyawa-Nya sendiri. Dia mati agar dapat memberikan pengampunan atas dosa-dosa kita. Juruselamat kita tetap bertahan di kayu salib untuk Anda dan saya. - M.R. De Haan, M.D.
Paku tidak dapat menahan Yesus di salib, hanya kasih-Nya kepada kitalah yang menahan-Nya di sana.