Paskah

Apa yang dimaksud dengan Teori Pingsan

Teori Pingsan adalah keyakinan bahwa Yesus tidak benar-benar mati pada saat penyaliban-Nya, tetapi hanya pingsan ketika Dia dibaringkan di dalam kubur dan di sana Dia tersadar. Oleh karena itu, penampakan-Nya setelah tiga hari di dalam kubur hanya dianggap sebagai penampakan kebangkitan. Ada beberapa alasan mengapa teori ini tidak valid dan dapat dengan mudah dibuktikan sebagai teori yang salah, dan setidaknya ada tiga orang atau kelompok yang berbeda yang terlibat dalam penyaliban Yesus yang semuanya merasa puas dengan fakta kematian-Nya di kayu salib.

Tomas Bukanlah Yudas

Nasihat bagi Mereka yang Ragu-ragu

Apa yang Anda lakukan ketika Anda benar-benar tidak yakin dengan iman Anda?

Beberapa orang menyangkal bahwa keraguan dapat menjadi sesuatu yang serius karena pewahyuan umum menunjukkan keberadaan Allah secara jelas (Mazmur 19:1; Roma 1:19). Namun, Alkitab tidak pernah menjanjikan bahwa Allah akan sama jelasnya bagi setiap orang di setiap saat.

Korban Persembahan Orang yang Tidak Bercela

Korban Persembahan Orang yang Tidak Bercela (Keluaran 12:23)

"Sebab TUHAN akan melintas untuk memukul orang Mesir, dan ketika Dia melihat darah pada ambang pintu dan pada dua tiangnya, TUHAN akan melewatkan pintu itu dan tidak akan mengizinkan si pembinasa masuk ke dalam rumahmu untuk memukulmu."

Keluaran 12:23 (AYT)

Kehidupan dan Kematian Yesus: Sebuah Manifestasi Allah

Manifestasi Allah dalam Kehidupan Kristus di Dunia

Kitab-kitab Injil memberikan kita catatan tentang kehidupan Kristus di bumi. Kehidupan-Nya menggenapi seluruh spektrum manifestasi dan penampakan Allah dalam Perjanjian Lama. Penampakan-penampakan yang bersifat sementara memberi jalan kepada penampakan yang klimaks dan permanen. Allah menjadi manusia melalui inkarnasi.

Kepastian akan Kebangkitan

Kehidupan Yesus mengikuti pola pergerakan yang umum dari penghinaan ke peninggian. Namun, pergerakan ini tidak sepenuhnya linier karena diselingi oleh sketsa-sketsa yang kontras. Narasi kelahiran-Nya mengandung kehinaan dan keagungan. Pelayanan-Nya di depan umum mengundang pujian dan cemoohan, sambutan dan penolakan, teriakan "Hosana!" dan "Salibkan Dia!" Mendekati bayang-bayang kematian, Ia menunjukkan terobosan transfigurasi yang jelas.

Mengapa Yesus Mengadakan Perjamuan Tuhan pada Hari Raya Paskah?

Ketika kitab Keluaran dimulai, bangsa Israel telah berada di Mesir selama lebih dari empat ratus tahun (lih. Kel. 12:40). Mereka sekarang berada dalam perbudakan di bawah Firaun yang kejam. Pasal-pasal awal kitab Keluaran menggambarkan panggilan Musa untuk menjadi orang yang akan memimpin umat Allah keluar dari perbudakan di Mesir. Dia datang ke hadapan Firaun untuk meminta agar bangsa Israel diizinkan pergi dan menyembah Tuhan, tetapi Firaun menolak.

Halaman