Paskah

Setia sampai Akhir: Perempuan-Perempuan di Kayu Salib

Selama berabad-abad dan melintasi benua dan budaya, perempuan telah berjalan dalam bayang-bayang kutukan Hawa, diucapkan kepada dirinya oleh Allah sendiri: "Aku akan menambah-nambahkan kesakitanmu ketika mengandung; dan dalam kesakitan engkau akan melahirkan anakmu. Engkau akan berahi kepada suamimu, dan ia akan berkuasa atasmu."(Kejadian 3:16).

Kebangkitan: Suatu Perenungan Makna

Kebangkitan Kristus erat hubungannya dengan orang percaya, baik di dunia maupun di dalam kekekalan, bahkan kepercayaan dan pemberitaan iman Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus. Dengan demikian, kebangkitan Kristus tidak boleh hanya berupa ajaran saja, tetapi harus suatu fakta, suatu realitas, dan suatu sejarah. Apabila Kristus tidak bangkit dari kematian, maka pemberitaan iman Kristen tidak punya makna apa pun. Paulus menegaskan, "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" (1 Korintus 15:14).

Tiga Alasan Pentingnya Kebangkitan

Kebangkitan Yesus (serta penyaliban-Nya) adalah peristiwa historis yang menjadi sentral iman Kristen. Tanpa kebangkitan, tidak akan ada kekristenan. "Andaikata Kristus tidak dibangkitkan," tulis Rasul Paulus, "maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1 Korintus 15:14)

Bertumbuh dalam Kerendahan Hati

Tidak ada cara lain untuk mencapai kerendahan hati selain memandang kepada Yesus. Paulus berkata kepada kita, “Ia merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib.” (Filipi 2:8). Anak Alllah merendahkan diri-Nya sendiri. Itu adalah sesuatu yang luar biasa. Akan tetapi, masih ada lagi. Dia dijadikan sama dengan manusia. Allah Anak lahir di kandang, popok-Nya diganti, dan tubuh-Nya dimandikan dan diberi makan oleh seorang ibu muda, Maria. Dan, masih ada lagi. Dia mengambil rupa seorang hamba. Allah membasuh kaki.

Kasih yang Luar Biasa

Gambar: Kasih yang Luar Biasa

Kasih Kristus bagi kita ketika Dia mati adalah sama jelasnya dengan ketika Dia menderita. "Beginilah kita mengenal kasih: Yesus Kristus telah menyerahkan hidup-Nya untuk kita." (1 Yohanes 3:16) Jika Dia sengaja menyerahkan nyawa-Nya, itu adalah untuk kita. Itulah kasih. "Sebelum Hari Raya Paskah, Yesus tahu bahwa saat-Nya telah tiba bahwa Ia akan meninggalkan dunia ini kepada Bapa, setelah mengasihi kepunyaan-Nya sendiri di dunia, Ia mengasihi mereka sampai akhir." (Yohanes 13:1). Setiap langkah di jalan Kalvari berarti, 'Aku mengasihimu.'

Kiranya Terjadi Seturut Kehendak-Mu

Jangan takut,
tetapi jangan beritahu seorang pun.

Kamu kini adalah
seorang pembawa kekudusan.

Duduklah, renungkan
Misteri.

Tak ada bayangan
dalam Cahaya-Ku,
melayang
di atas wajah
air rahimmu.

Sarang.
Siapkan tempat
untuk-Ku.

Aku berada di lingkaran
meregangkan dagingmu.
letakkan tanganmu
pada-Ku.

Hangatkan ruang
antara kita.

Ada keajaiban
yang menuntut untuk diberitahu,
dan keajaiban
itu memohon kepadamu

jangan beritahu seorang pun.

Anak Domba Allah

“Lalu Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.” (Kejadian 22:13). Sama seperti teks tata bahasa-kuno, Alkitab adalah sebuah buku di mana banyak jawaban atas pertanyaan yang dicantumkan sebelumnya akan ditemukan di bagian belakang bukunya. Dengan mengambil ide tentang Yesus mati untuk saya, kita menyanyikan kata-kata Cecil Frances Alexander:

Halaman