Secercah Harapan
Ditulis oleh admin pada Rab, 02/10/2016 - 14:54Kemudian, saya berkata kepada diri sendiri sambil menghela nafas duka karena pahitnya jiwa saya, "Bagaimana Allah bisa menghibur manusia celaka seperti aku ini?" Begitu selesai berkata demikian, kata-kata berikut kembali kepada saya, bagaikan gema yang menjawab, "Dosa ini bukan dosa yang mendatangkan maut." Seketika itu juga saya merasa seakan-akan diangkat keluar dari kubur dan saya berseru kembali, "Tuhan, bagaimana mungkin Engkau bisa berkata demikian?" Sebab, hati saya merasa sangat takjub mendapatkan tanggapan yang tepat dan tak terduga, yakni ketepatan ucapan, ketepatan waktunya; kuasa, kenyamanan, terang, dan kemuliaan yang datang bersamanya membuat saya merasa kagum. Kini, untuk satu saat ini, saya merasa tidak lagi ragu-ragu tentang hal yang sudah begitu membingungkan saya sebelumnya, yaitu saya takut dosa saya tak terampuni dan itu menyebabkan saya tak berhak untuk berdoa, bertobat, dll.; atau andai saya berhak melakukannya, sama sekali tak ada keuntungan atau manfaatnya bagi saya.