Kematian/Salib

Apakah Allah Membenci Dosa, tetapi Mengasihi Orang Berdosa?

Sangatlah umum kita mendengar orang Kristen berkata bahwa Allah "membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa," tetapi apakah itu benar? Kedengarannya bagus, tetapi pertanyaan yang paling penting adalah apakah itu alkitabiah atau tidak. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memikirkan dengan cermat tentang makna kurban dalam Perjanjian Lama.

Kurban dalam Perjanjian Lama

Bagaimana Yesus Menggenapi Pesakh

Keselamatan Melalui Penggantian

Tahun ini perayaan Pesakh Yahudi akan dimulai pada hari Rabu, 8 April, dua hari sebelum perayaan Kristen Jumat Agung. Jarak waktu dua hari besar keagamaan ini bukanlah hal baru. Itu mengingatkan kita bahwa Yesus disalibkan pada masa perayaan Pesakh, dan sebagai seorang Yahudi Dia datang ke Yerusalem untuk merayakannya.

Resensi Buku: "Kurban: Sifat dan Tujuannya" oleh Godfrey Ashby

'Festival Timur Dekat dan festival kurban bukanlah jamuan resmi kenegaraan atau pesta makan malam. Lalat beterbangan di sekitar mereka, anjing berkeliaran di pinggiran dan burung elang bertengger di pohon terdekat sementara burung nasar terbang melayang di udara panas di atas.' Penulis buku yang menyenangkan dan luas cakupannya ini jelas telah berpikir keras dan panjang mengenai kesulitan yang dialami oleh para pembaca modern Alkitab dalam memahami kebiasaan yang di luar pengalaman mereka.

Dalam Kristus, Penderitaan Kita Tidak Sia-sia

Yesus menderita bagi kita. Namun, kita dipanggil untuk berpartisipasi dalam penderitaan-Nya. Meskipun Dia secara unik menggenapi nubuatan Yesaya, masih ada aplikasi dari panggilan ini bagi kita. Kita diberi tugas dan hak istimewa untuk berpartisipasi dalam penderitaan Kristus.

Bagaimana Yesus Menanggung Hukuman Kekal Hanya dalam 3 Jam?

Di permukaan, logika penebusan adalah sesuatu yang sangat sederhana.

Kita berdosa dan karenanya berada di bawah murka Allah. Ketika Yesus mati di kayu salib, Dia menderita hukuman yang pantas diterima oleh dosa. Jika kita menaruh iman kita kepada Kristus, kita memiliki hidup yang kekal.

Namun, jika kita menggali lebih dalam, kita menemukan sebuah pertanyaan sulit yang diungkap oleh dua ajaran alkitabiah.

Mengapa Yesus Harus Sangat Menderita?

"Dia sendiri telah menanggung dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib supaya kita mati terhadap dosa, dan hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya, kamu disembuhkan." (1Ptr. 2:24, AYT)

Kristus harus mati untuk membayar dosa-dosa kita. "Alkitab mengatakan bahwa Dia ditinggikan bukan hanya setelah darah-Nya dicurahkan, tetapi oleh peristiwa itu sendiri," tulis John Piper.

Halaman