Cinta Itu Buta
Ditulis oleh admin pada Sen, 03/22/2010 - 10:25
Banyak orang mengatakan bahwa cinta itu buta. Anda percaya? Kalau Anda tidak, saya percaya.
Kematian Kristus bukan hanya mendahului kebangkitan-Nya, kematian- Nya
tersebut merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan
kebangkitan. Itulah alasan mengapa Ibrani 13:20 berkata bahwa Allah
membangkitkan Dia dari kematian "oleh darah perjanjian [kovenan] yang
kekal."
"Darah perjanjian [kovenan]" adalah darah Yesus. Seperti kata Yesus,
"Inilah darah-Ku, darah perjanjian [kovenan]" (Matius 26:28). Ketika
Alkitab berbicara mengenai darah Yesus, Alkitab mengacu kepada
kematian-Nya. Tidak ada keselamatan yang bisa didapat hanya melalui
Bayang-bayang Golgota semakin nyata. Awan pekat semakin dekat. Dan aroma kematian pun kian akrab.
Minggu Palma pertama! Ketika itu seluruh penduduk kota tumplak memadati tepi-tepi jalan raya. Dengan ranting daun palma, mereka melambaikan tangan mereka. Jubah-jubah bertebaran di jalan-jalan bagaikan permadani berwarna-warni. Mereka melompat. Mereka menari. Mereka berteriak. Hosana!
Itulah ketika Yesus memasuki kota. Menunggang keledai. Bukan kuda putih atau kereta kencana. Hosana!
"Dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus." (Kolose 1:20)
Alangkah ironis dan tragisnya! Siapakah yang pada saat-saat terakhir menemani Yesus sampai Dia mengembuskan napas-Nya yang penghabisan?
Tentu saja ada banyak orang di sekeliling salib Yesus pada waktu itu. Dan orang banyak itu dapat kita golongkan menjadi dua kelompok: musuh-musuh Yesus dan sahabat-sahabat Yesus.
Musuh-musuh Yesus, sudah jelas, bukanlah teman-teman yang ideal bagi Yesus yang tengah menanti ajal. Sampai saat terakhir, setelah penganiayaan secara fisik, mereka terus melancarkan teror mental. Menghina, mengejek, dan mengolok-olok tak kenal ampun.
Seorang misionaris mahsyur, Hudson Taylor, menulis "Di jaman Kekristenan yang serba santai ini, bukankah perlu kita mengingatkan diri kita bahwa sesungguhnya ada harga yang harus dibayar untuk menjadi manusia yang dapat dipakai oleh Allah? (Hudson Taylor's Spiritual Secret)
Mengapa orang beribadah? Ada bermacam-macam motivasi. Ada orang yang mendekatkan diri pada Tuhan supaya mendapatkan keuntungan:bebas dari penyakit, bisnisnya lancar, kariernya menanjak, omsetnya meningkat. Ada juga orang yang beribadah karena ketakutan: takut neraka, takut azab, takut dikutuk, takut kena celaka, takut bangkrut dll.
Copyright © 2012-
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org