Renungan Paskah

Bagaimana Allah Bisa Mati?

Salib di kala fajar. Jika Anda adalah Petrus, mungkin saja Anda akan menyangkali Yesus juga. Petrus benar-benar tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi.

Jika Yesus adalah Anak Allah, begitulah Petrus pasti telah bertanya-tanya, mengapa Dia tidak menghentikan kejahatan dan ejekan yang disaksikan oleh Petrus di pelataran Mahkamah Agama? Bagaimana mungkin Seorang yang ilahi melakukan itu?

Minggu Palma

Minggu Palma pertama! Ketika itu seluruh penduduk kota tumplak memadati tepi-tepi jalan raya. Dengan ranting daun palma, mereka melambaikan tangan mereka. Jubah-jubah bertebaran di jalan-jalan bagaikan permadani berwarna-warni. Mereka melompat. Mereka menari. Mereka berteriak. Hosana!

Itulah ketika Yesus memasuki kota. Menunggang keledai. Bukan kuda putih atau kereta kencana. Hosana!

Kita Juga Akan hidup

oleh: Billy Graham

Masih ada banyak tempat pemakaman yang lebih megah daripada makam yang dipakai membaringkan tubuh Juruselamat yang tidak bernyawa dua ribu tahun yang lalu. Di Mesir dapat ditemukan tempat peristirahatan Faraoh-faraoh termasyhur yang terbaring dalam kekayaan yang mewah dalam makam-makam yang dirancang secara artistik.

Menjadikan Salib-Nya sebagai Dasar Kita Bermegah

Tetapi aku berkali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. -- (Galatia 6:14)

Hal ini kelihatannya berlebihan. Bermegah hanya dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus! Benarkah demikian? Secara harafiah selain dalam (hanya karena) salib? Alkitab sendiri bicara mengenai hal-hal lain di mana kita bisa bermegah. Bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Roma 5:2). Bermegah juga dalam kesengsaraan kita (Roma 5:3). Bermegah atas kelemahan kita (2 Korintus 12:9). Bermegah atas umat Allah (1 Tesalonika 2:19). Apa arti kata "selain" atau "hanya" di sini?

Arti sebuah pengorbanan nyawa

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010 - Lahung Mering

Sewaktu saya masih kecil, tidak pernah terbayang dalam pikiran saya bagaimana seseorang itu sanggup mengorbankan nyawanya supaya orang lain mendapat hidup. Arti sebuah pengorbanan nyawa itu menjadi semakin jelas bagi saya apabila melahirkan anak pertama kami. Seorang ibu bertarung dengan maut sewaktu proses kelahiran anaknya. Sekiranya berlaku komplikasi semasa proses kelahiran, nyawa ibu dan anaknya dalam bahaya, dan boleh membawa maut. Kadang-kadang para doktor terpaksa membuat pilihan sama ada untuk menyelamatkan nyawa ibu atau bayinya.

Sebuah Doa untuk Paskah

Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!
Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!

Pastinya, sungguh akan menjadi suatu hari yang penuh dengan sukacita ketika Engkau bangkit dan menyadari bahwa semua sudah berakhir -- Engkau telah meraih kemenangan! Engkau telah menyelesaikan misi-Mu. Engkau membuat jalan bagi dunia untuk diselamatkan. Engkau telah melewati kengerian neraka dan kematian bagi kami, dan itu telah berakhir.

Mengapa Yesus dibunuh

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010 - Johny Sinaga

"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya (Lukas 23:46).

Mengapa Yesus dibunuh? Jawaban atas pertanyaan itu cukup jelas. Kejahatan-Nya diumumkan pada sebuah papan kecil di kayu salib, "Raja orang Yahudi" (Markus 15:26). Pontius Pilatus satu-satunya orang yang berkuasa untuk menghukum Yesus hanya memberi perhatian pada identitas politik Yesus saja. Pertanyaan yang diajukan oleh Pontius Pilatus dalam keempat Injil adalah, "Apakah Engkau raja orang Yahudi? Pontius Pilatus menegakkan kekuasaan religius dan duniawi kaisar yang didewakan, sehingga ditingkat dasar ini bahwa agamalah yang membunuh Dia. Pada saat itu Yesus menjawab Pontius Pilatus, "Engkau sendirilah yang mengatakannya" (Mat 27:11, Mark 15:2, Luk 23:3). Itulah gelar Yesus yang dengannya Ia telah memprakarsai pemerintahan surgawi.

Yesus Mati Supaya Manusia Hidup

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Ryo Yusak

Fil 2:8; ”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

Pengorbanan membawa maksud "merelakan diri untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan”. Dalam rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari kematian akibat dosa sejak kejatuhan adam maka satu hal yang sebenarnya tidak terpikir oleh manusia ialah karya Allah dalam mengaruniakan Anak Tunggal-Nya Yesus Kristus menjadi manusia untuk menggenapi rencana agung-Nya, yaitu keselamatan.

Kematian Yesus Sebuah Pengorbanan untuk Dosa

KEMATIAN-NYA DIPERLUKAN

Yesus mengajarkan bahwa tindakan nyata untuk membawa manusia kepada
keselamatan harus melibatkan diri-Nya sendiri melalui kematian-Nya
di kayu salib. Hal ini merupakan pernyataan yang sangat mengejutkan
yang Ia sampaikan kepada murid-murid-Nya. Ia menyampaikan kabar ini
untuk pertama kalinya kepada Petrus yang baru saja memberikan
pernyataan, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius
16:16). Petrus menanggapi pertanyaan Yesus, "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?" (Matius 16:15). "Sejak waktu itu Yesus mulai

Penderitaan Yesus, Bukan Suatu Nasib Malang

Bacaan: Lukas 9:22-36

Ada tulisan yang menyatakan bahwa penderitaan dan kematian Yesus Kristus disebabkan oleh gerakan-Nya untuk menjadi Mesias gagal. Karena itu, orang-orang yang berpandangan bahwa kematian Yesus di kayu salib sebagai seorang penjahat merupakan suatu konsekuensi politis yang wajar dan pantas. Menurut pemahaman ini, kematian Yesus di kayu salib dianggap tidak mampu membawa pengaruh apa pun terhadap karya keselamatan Allah.

Bertanggung Jawab

Nats : Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita (Yesaya 53:5)

Bacaan : Yesaya 53

Di antara pemandangan puing-puing yang terbakar dan orang-orang kalut yang disiarkan di televisi, seorang reporter mengatakan, "Sebuah organisasi teroris telah menyatakan bertanggung jawab atas pengeboman tadi malam yang menewaskan 23 orang dan banyak orang luka-luka." Peristiwa itu bukanlah sebuah aksi kekerasan yang terjadi secara acak, tetapi ternyata telah diperhitungkan untuk menakut-nakuti orang lain dan menjadi agenda mereka selanjutnya yang mengatakan, "Kami melakukannya."

Saatnya Mengenang

Beberapa tahun yang lalu, anggota keluarga saya berkumpul di sebuah restoran untuk merayakan ulang tahun nenek saya, Hazel Dierking, yang ke-100 tahun.

Namun, Nenek tidak berada di sana. Ia telah berada di surga selama 16 tahun. Meski demikian, rasa syukur kami yang mendalam atas pengaruhnya kepada kami membuat kami ingin merayakan kehidupannya. Dengan menggunakan cangkir dan tatakan miliknya yang berwarna merah muda, kami minum teh bersama sembari mengenang sikapnya yang manis, kearifannya, dan rasa humornya yang khas. Kami mengenangnya.

Kemenangan yang Memberi Kemenangan

Kapankah Kristus mendapatkan kemenangan-Nya? Banyak orang menjawab: pada waktu Ia bangkit. Jawaban itu kurang tepat, sebab Kolose 2:14- 15 mengatakan, "dengan menghapus surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka."

Dalam Kegelapan Sebelum Terang

Saat itu sekitar satu tahun setelah saya lulus dan tinggal di sebuah kota baru dan gereja baru sebagai seorang pemudi lajang. Saat itu adalah bulan Mei, minggu setelah Hari Ibu. Saat ini Hari Ibu adalah hal besar di gereja ini – para ibu dihormati, sebuah khotbah tentang hal menjadi ibu. Ada banyak sekali korsase (buket bunga, biasa diberikan sebagai hadiah - Red.). Dan, saya tercengang.

Taat Sampai Mati

Taat Sampai Mati

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Vika

Fil 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Dari tempat tertinggi, seorang anak raja yang memiliki jagat semesta menjadi seorang manusia, menempatkan diri-Nya sama dengan ciptaan-Nya. Seberapa besar kemampuan kita untuk bisa sama seperti Dia, pencipta manusia yang berkorban untuk ciptaan-Nya sendiri atas nama cinta kasih?

Lahir untuk Mati

Nats : Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20:28)

Bacaan : Matius 1:18-25

Meskipun jutaan orang merayakan kelahiran Yesus, tampaknya tidak banyak orang yang menyadari tentang makna perayaan kelahiran Yesus yang sesungguhnya.

Kita tahu bahwa kelahiran-Nya tidak biasa karena Dia lahir dari seorang perawan. Hidup-Nya juga unik, karena hanya Dialah yang hidup tanpa dosa. Kematian-Nya juga tidak biasa. Yesus bukanlah martir. Dia bukanlah korban keadaan yang tidak menguntungkan, Dia mati karena alasan yang layak. Dia juga tidak wafat hanya untuk memberikan teladan yang baik. Ada hal yang jauh lebih berarti dari semua itu. Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi Juruselamat bagi kita semua!

Pengorbanan Terbesar

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Antung

Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."

Dalam dunia modern saat ini hampir semuanya dinilai dengan jabatan, kedudukan, martabat, kuasa dan material atau finansial. Tiap-tiap individu berlomba-lomba untuk memperoleh pengakuan diri ataupun penghargaan atas keberhasilan dan kesuksesan hidup. Tiap orang berpendapat bahwa ia yang paling berhasil, ia yang paling terkemuka serta ia yang paling benar.

Arti Paskah dalam Hidupku Secara Pribadi.

Oleh: Emmanuel

Paskah mempunyai arti tersendiri dalam hidup saya, mengapa ?

.............

Karena setiap kali saya mengenang dan menghayati akan penderitaan Tuhan Yesus mulai dari Jum'at Agung,PenyiksaanNya sampai akhirnya Tuhan Yesus harus Wafat di atas kayu salib,bahkan sampai hari yang ke 3 yaitu kebangkitan Tuhan Yesus ( Paskah ).

Kristus Telah Mati dan Bangkit bagi Kita

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Gita

Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."

Hari ini tanggal 21 Februari 2011. Tujuh belas tahun yang lalu, papa mertua saya meninggal dunia. Saya tidak berkesempatan untuk mengenal beliau secara pribadi, hanya melalui cerita-cerita dari suami saya. Papa mertua adalah sosok yang sangat penting bagi suami saya.

Fakta, Bukan Dongeng

Kebangkitan Yesus Kristus adalah batu penjuru iman kristiani. Tanpa itu, kita tidak memiliki pengharapan di hidup ini, juga mengenai hidup yang akan datang. Itulah alasan betapa pentingnya mengenali bahwa kepercayaan kita pada kebangkitan Kristus tidak berdasar pada perasaan agamawi atau rumor yang tidak berdasar. Kepercayaan kita berdasar pada fakta sejarah dengan bukti kuat yang mendukung.

Penderitaan di Salib

Nats : [Yesus] telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8)

Bacaan : Yesaya 53

Sebagai orang kristiani, kita pasti me-mahami makna rohani pengurbananKristus di bukit Kalvari. Namun, kita dapat dengan mudah melupakan penderitaan hebat yang ditanggung Kristus di sana. Hal yang paling buruk pada peristiwa itu adalah keterpisahan-Nya dengan Bapa. Namun, penderitaan jasmani yang dialami-Nya pun sangat mengenaskan, di luar akal manusia.

Cinta Golgota

Cinta Golgota

Wafatnya Yesus Kristus yang diperingati pada Jumat, 6 April 2007 ini, telah lama diparadigma dalam teologi Kristen sebagai ekspresi cinta kasih. Dalam pandangan Kristiani, kematian tokoh sentral yang dipercaya sebagai Tuhan dan Juru Selamat ini merupakan wujud bahwa Ia mengasihi umat-Nya sehingga rela menanggung hukuman menggantikan mereka (substitutional death) sekalipun menurut Alkitab Ia sama sekali tidak berbuat dosa/bersalah.

Penderitaan Kristus dan Kedaulatan Allah

Apa yang akan saya lakukan dalam sesi terakhir ini adalah menyoroti Kristus dalam penderitaan-Nya. Dan, dalam prosesnya saya akan mengajukan penjelasan berdasarkan Alkitab yang utama tentang keberadaan dari penderitaan. Dan, saya akan melakukannya sedemikian rupa sehingga Anda dan saya akan terbebas dari dampak yang melumpuhkan dari keputusasaan dan mengasihani diri dan ketakutan dan kesombongan sehingga kita akan membuat diri kita sendiri -- mampu atau tidak mampu -- untuk menyebarkan sebuah semangat akan supremasi Allah dalam segala sesuatu (termasuk penderitaan) demi sukacita semua orang melalui Yesus Kristus.

Senantiasa Mengasihi

/>
 
Kita sudah sering melihat lukisan Leonardo da Vinci berjudul “Perjamuan Terakhir”. Dalam lukisan itu, Yesus dan 12 murid-Nya duduk dalam satu meja panjang. Namun William Barclay punya pendapat lain. Dalam tradisi Yahudi, perjamuan makan dilakukan sambil rebahan. Satu meja hanya ditempati maksimal 3 orang saja. Dengan teori ini, setidaknya ada lima meja dalam ruang atas itu.

Saat-saat Terakhir

Nats: Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43)

Bacaan: Yohanes 19:16-18

Kita melihat dua respons yang bertentangan terhadap Yesus, dari dua penjahat yang disalib di sisi-Nya: yang satu menghujat, yang lain percaya (Lukas 23:39-42). Kita bersukacita karena seorang penjahat itu bertobat dan Kristus berkata kepadanya, “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (ayat 43). Sampai saat ini pun Yesus menyelamatkan mereka yang benar-benar bertobat, bahkan “di saat-saat terakhir”.

Taat Sampai Mati di Kayu Salib

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Mimin

Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."

Setiap menerima gelas anggur dalam perjamuan kudus, pasti tebersit dipikiran saya, apakah anggurnya asli atau aspal alias hanya beraroma anggur saja. Dari baunya, saya sudah tahu jika anggurnya asli atau tidak. Saya senang kalau pakai anggur yang asli karena badanpun terasa hangat setelah meminumnya.

Dalam Bayangan Salib

Bagaimana Allah yang baik dan penuh kasih mengizinkan semua rasa sakit dan penderitaan ini terjadi?

Saya berdiri mematung sendirian di sebuah ruangan rumah sakit, memandangi bayi saya bernapas, sementara menopang punggungnya dengan hati-hati, sambil berharap dapat merasakan jantungnya masih berdetak. Napasnya dangkal dan mencemaskan, sementara kulitnya berwarna abu-abu kebiruan. Dia telah dalam keadaan tidak sadar, seolah untuk selamanya. Baju saya penuh dengan darah dan kotorannya, dan baunya hampir sama menusuknya dengan rasa sakit di hati saya.

Dua Penjahat di Samping Yesus

Alangkah ironis dan tragisnya! Siapakah yang pada saat-saat terakhir menemani Yesus sampai Dia mengembuskan napas-Nya yang penghabisan?

Tentu saja ada banyak orang di sekeliling salib Yesus pada waktu itu. Dan orang banyak itu dapat kita golongkan menjadi dua kelompok: musuh-musuh Yesus dan sahabat-sahabat Yesus.

Musuh-musuh Yesus, sudah jelas, bukanlah teman-teman yang ideal bagi Yesus yang tengah menanti ajal. Sampai saat terakhir, setelah penganiayaan secara fisik, mereka terus melancarkan teror mental. Menghina, mengejek, dan mengolok-olok tak kenal ampun.

Menanggung Salib

Salib

Tuhan, aku tidak akan membuat tanggungan salibku menjadi semacam pemujaan berhala. Salib bertujuan melepaskan aku dari sikap mementingkan dan memikirkan diri sendiri, agar berguna bagi orang lain. Akan tetapi, bila aku terus-menerus memusatkan pikiranku pada salibku, maka aku tidak berguna bagi diriku atau pun orang lain. Oswald Chambers, seorang tokoh Kristen, pernah berkata, "Pengorbanan diri bisa menjadi suatu penyakit." Aku tidak boleh menjadikan salibku sebagai suatu objek pemujaan; aku harus menjadikannya suatu alat penyaliban bagi diriku. Salibku bersaing dengan tuntutan Kristus kepadaku. Salib itu menjadi salib pribadiku bila aku diperhadapkan dengan suatu pilihan, yaitu ketika Kristus berkata, "Tinggalkan segala sesuatu yang bisa menyaingi-Ku, lalu ikutlah Aku."

Kemenangan Melalui Salib

"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11)

Mustahil membaca Perjanjian Baru tanpa terpana oleh keyakinan berciri sukacita yang melingkupinya. Keyakinan ini sungguh mencolok dibandingkan dengan keyakinan tak bermutu pada masa kini. Tidak ada sikap mudah menyerah kepada orang-orang Kristen perdana. Kemenangan, penaklukan, keberhasilan, dan pengalahan -- inilah kosakata para pengikut perdana Yesus. Mereka beranggapan bahwa kemenangan disebabkan oleh salib.

Pelayanan Yesus Kristus

Oleh: Estining

Firman Tuhan yang memberikan kita pemahaman mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus adalah Matius 9:35-36 yang mengatakan :

35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

Makna Paskah

Paskah menandakan Tuhan telah melewati rumah-rumah Israel di Mesir, sehingga menyelamatkan mereka (Keluaran 12:27). Dalam Perjanjian Baru Paskah menunjukkan pengorbanan Tuhan Yesus disalib. Pengorbanan itu membebaskan manusia dari seluruh perbudakan dosa. Hal ini hanya terjadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Paskah bisa disebutkan sebagai tindakan Allah mengasihi manusia, dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus.

Alasan untuk Tetap Bertahan

Banyak hal yang telah dikatakan tentang nilai dari ketekunan. Kita semua mengetahui fabel tua yang baik tentang kura-kura dan kelinci. Dan, pengkhotbah besar Charles Spurgeon pernah berkata, "siput tidak pernah akan berhasil sampai pada bahtera, kecuali melalui ketekunan panjang!" Winston Churchill memimpin seluruh bangsa melalui Perang Dunia II dengan tekadnya yang kuat untuk berjuang sampai akhir dan tidak pernah menyerah .

Kitab Yakobus menempatkannya seperti ini:

Kebangkitan Kristus, Masa Depan Kita

Kebangkitan Kristus

Ketika suatu kemalangan atau bencana terjadi, kita sering kali bertanya, "Mengapa saya harus mengalami ini? Mengapa ini harus terjadi kepada kami? Mengapa ada penyakit? Mengapa cacat? Mengapa orang itu mati? Atau, kita akan protes, menolak, bahkan berusaha menyangkalnya dengan berteriak, "Tidak, tidak ...!!!" Namun, sebagai pengikut Kristus, sudah benarkah reaksi kita ini? Sudahkah karya kebangkitan-Nya berdampak dalam kehidupan kita?

Dia Mati Dan Hidup

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Yosua Tjuk

Roma 14:9

Rasul Paulus didalam surat 1 Korintus 15:3-4 mengatakan: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

Saksi Martir

Pada tahun 202, kaisar Septimius Severus khawatir terhadap pertumbuhan gereja. Karena itu, ia melarang agama Kristen. Namun banyak orang Kristen yang yang mengabaikan larangan ini. Termasuk di antaranya seorang wanita muda bernama Perpetua. Akibatnya, ia harus dihukum mati.

Selama menanti ekskusi, wanita ini membawa buku harian dalam penjara. Dengan mengharukan, dia menuliskan kegembiraannya ketika bayinya diizinkan tinggal bersamanya. “Penjara tiba-tiba menjadi istana, sehingga aku sangat ingin tinggal di sana daripada di tempat lain mana pun.”

Kebangkitan Kristus

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Lawah

Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."

Dalam Buku yang ditulis oleh Josh McDowell yang bertajuk "A Ready Defense" dalam bab 20 ada satu penyataan yang oleh para pelajarnya "kenapa dia sebagai guru mereka tidak dapat menolak kepercayaan Kristian" Jawaban yang dia sangat ringkas yaitu karena “kebangkitan Yesus”.

Penderitaan Kristus (Ibr. 13:20-21)

Kematian Kristus bukan hanya mendahului kebangkitan-Nya, kematian- Nya
tersebut merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan
kebangkitan. Itulah alasan mengapa Ibrani 13:20 berkata bahwa Allah
membangkitkan Dia dari kematian "oleh darah perjanjian [kovenan] yang
kekal."

"Darah perjanjian [kovenan]" adalah darah Yesus. Seperti kata Yesus,
"Inilah darah-Ku, darah perjanjian [kovenan]" (Matius 26:28). Ketika
Alkitab berbicara mengenai darah Yesus, Alkitab mengacu kepada
kematian-Nya. Tidak ada keselamatan yang bisa didapat hanya melalui

Salib Berbicara

Nats : Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci ... dan ... telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga (1 Korintus 15:3,4)
Bacaan : Kisah Para Rasul 2:22-39

Salib menghiasi menara-menara gereja dan menandai tempat-tempat pemakaman. Kadang kala salib juga menandai lokasi meninggalnya seseorang dalam kecelakaan di jalan raya. Dan salib kerap dipakai sebagai perhiasan.

Salib mengingatkan orang kepada Yesus Kristus. Saya menjadi sadar akan hal ini ketika seorang pengusaha yang melihat salib emas kecil di kerah jaket saya, bertanya, “Mengapa Anda memercayai Kristus?” Saya gembira mendapat kesempatan bersaksi tentang iman saya kepadanya.

Hal Menarik Dalam Paskah

Sering kita membaca di surat kabar kisah tentang pengorbanan besar yang dilakukan oleh seseorang yang didasari oleh hubungan keluarga atau oleh kebutuhan ekonomi -- misalnya mendonorkan salah satu organ tubuh mereka. Kita sering tersentuh oleh kisah pengorbanan itu. Demikian pula kisah kehidupan tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia. Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan diri mereka termasyhur dan memberi inspirasi. Namun demikian, tidak pernah ada tokoh yang mati demi orang lain yang jahat.

Kasih Kristus yang Besar

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Linda

Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."

Sebentar lagi umat Kristiani akan merayakan dua peristiwa penting, kematian Yesus Kristus yang diperingati sebagai Jumat Agung dan kebangkitan-Nya yang diterima sebagai hari raya Paskah.

Bapa, Ampunilah Mereka

Dialog pada hari Jumat pagi itu terasa pahit.

Dari orang-orang yang melihat, "Jika Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"

Dari para pemimpin Yahudi, "Ia menyelamatkan orang lain, tetapi Ia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri."

Dari para prajurit, "Jika Engkau adalah Raja orang Yahudi, selamatkan diri-Mu."

Harga yang Harus Dibayar

Seorang misionaris mahsyur, Hudson Taylor, menulis "Di jaman Kekristenan yang serba santai ini, bukankah perlu kita mengingatkan diri kita bahwa sesungguhnya ada harga yang harus dibayar untuk menjadi manusia yang dapat dipakai oleh Allah? (Hudson Taylor's Spiritual Secret)

Mengapa orang beribadah? Ada bermacam-macam motivasi. Ada orang yang mendekatkan diri pada Tuhan supaya mendapatkan keuntungan:bebas dari penyakit, bisnisnya lancar, kariernya menanjak, omsetnya meningkat. Ada juga orang yang beribadah karena ketakutan: takut neraka, takut azab, takut dikutuk, takut kena celaka, takut bangkrut dll.

Hidup bagi Kristus

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Lidia

Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."

Kebangkitan Kristus merupakan peristiwa yang sangat misterius. Suatu peristiwa yang tidak terbayangkan, yang diluar batas-batas pemikiran kita manusia. Kebangkitan Yesus ditandai dengan:

1. Kubur kosong.

Penyerahan Diri Yesus Sendiri

Efesus 5:25-27

Sedemikian besar dan ajaib pekerjaan yang harus dilakukan Yesus bagi
orang-orang berdosa, sehingga untuk itu Ia harus memberikan diri-Nya
sendiri. Sedemikian besar dan ajaib kasih Yesus kepada kita, sehingga
Ia benar-benar memberikan diri-Nya sendiri bagi dan kepada kita.
Sedemikian besar dan ajaib penyerahan Yesus itu, sehingga apa yang
diusahakan-Nya itu benar-benar dapat dan sepenuhnya terjadi pada kita.
Karena Yesus, yang suci dan Mahakuasa itulah yang telah menanggung
sendiri semuanya. Ia menyerahkan diri-Nya sendiri bagi kita. Sekarang

Gambaran tentang Paskah

Bacaan: Keluaran 12:1-20

Nats: "Anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus." (1 Korintus 5:7)

Paskah pertama yang dirayakan bangsa Israel penuh dengan ketegangan dan misteri bagi anak-anak bangsa Yahudi. Mereka melihat ayah mereka memanggang domba. Mereka memperhatikan bagaimana para ayah membubuhkan darah domba pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu rumah mereka.

Mengenal Yesus Kristus

Secara lahiriah, Yesus tidak berbeda dengan manusia lainnya. Dia dilahirkan oleh seorang perempuan, dibesarkan di desa, dan berkata-kata dalam bahasa manusia. Dia tidak memiliki hal yang begitu hebat sehingga kita harus memikirkan Dia sedalam-dalamnya. Namun, selain menjadi batu sandungan bagi banyak orang, kemanusiaan Yesus ini juga menimbulkan daya tarik dan tanda tanya yang mengagumkan sekaligus memusingkan banyak orang.